Rumah Sakit NU Babat

Awal mula pendirian Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Babat ini adalah sesuai program yang telah dicanangkan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), bahwa setiap Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) setidaknya harus memiliki 1 Universitas dan 1 Rumah Sakit. Untuk itu, PCNU Babat waktu itu membentuk tim 9 yang diketuai oleh Aris Fiyanto dan didukung dengan 5 investor.

Lalu pada tanggal 28 November 2017 silam, dilakukanlah peletakan batu pertama yang dihadiri oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim.

Rumah Sakit Nahdlatul Ulama juga dibangun sejak 2017 sebagai perjuangan kepentingan umat, pembangunannya telah menelan dana sebesar Rp 74 miliar, mulai dari biaya urusan tanah, alat kesehatan, sarana prasarana dan lain-lain. Diketahui, 10% dari saham rumah sakit ini dimiliki oleh PCNU setempat, yakni 7,4 miliar atau 10 persennya.

Peresmian Rumah Sakit Nahdatul Ulama (RSNU) Babat dilaksanakan pada tanggal 19 Oktober 2021 lalu bertepatan dengan 10 Muharram. Momen peresmian RSNU Babat bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Babat bisa dibangun, berdiri, dan resmi beroperasi itu dikarenakan jasa dari empat orang. Empat orang tersebut yaitu, H. Wiwit Mudjikan dan H. Aris Arifiyanto selaku pemegang saham, Rahmawati Kusumaningtias selaku direktur PT Nurul Aswaja Annahdliyah, dan dr. Bambang Suharyanto, MM. selaku direktur Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Babat. Berkat kolaborasi empat orang tersebut, Rumah Sakit Nahdlatul Ulama Babat akhirnya bisa diresmikan oleh Gubernur Jawa Timur, Hj. Khofifah Indar Parawansa.